Arti Gunungan Wayang Gapuran Yogyakarta

 

             Dalam pagelaran wayang kulit, gunungan wayang selalu menjadi ikon utama. Setiap memulai dan mengakhiri peristiwa, itulah saat gunungan wayang digunakan. Banyak yang bertanya, apa sih gunungan wayang itu, dan apa arti dari gambar-gambar yang ada di dalamnya. Mari, akan saya jelaskan.

            Disebut gunungan karena bentuknya seperti gunung dan mempunyai makna gegunungan atau tetunggul, yang berisi mitos sangkan paraning dumadi, yaitu asal mulanya hidup dan juga disebut Kayon. Selain menggambarkan pepohonan, kata kayon tersebut mempunyai arti kayun (bahasa Kawi) atau kehendak, dalam pengertian bahasa Arab yang mempunyai makna hidup. Pada umumnya, gunungan mempunyai dua macam bentuk, yaitu kayon laki-laki yang agak meruncing bentuknya dan kayon perempuan yang bagian bawahnya nampak lebih besar lebar (dalam bahasa Jawa: mblenduk, maksudnya seperti pantat perempuan).

            Bentuk dari gunungan adalah segi lima, itu melambangkan lima waktu yang harus dilakukan oleh manusia dalam agama (Islam). dan bentuk meruncing juga melambangkan Tuhan YME yang ada di atas segalanya.

Gunungan Wayang

            Adapun arti gambar pada gunungan gapuran adalah sebagai berikut:

            1. Pohon

            Melambangkan kehidupan manusia di dunia ini, bahwa Tuhan telah memberikan pengayoman dan perlindungan kepada umatnya yang hidup di dunia ini. Beberapa jenis hewan yang ada dalam pohon itu melambangkan sifat, watak, dan tingkah laku masing-masing orang dalam kehidupan ini.

            2. Gapura/Joglo

            Melambangkan suatu rumah atau negara yang di dalamnya ada kehidupan yang aman, tentram, dan bahagia.

            3. Raksasa

            Lambang kawah condrodimuko, adapun bila dihubungkan dengan kehidupan manusia di dunia sebagai lambang atau pesan terhadap kaum yang berbuat dosa akan dimasukkan ke neraka yang penuh dengan siksaan.

4. Ilu-ilu Banaspati

Melambangkan bahwa hidup di dunia ini banyak godaan, cobaan, tantangan, dan marabahaya yang setiap saat akan mengancam keselamatan manusia. Hanya ada satu pepatah untuk hal ini sabegja-begjaning wong, luwih begja sing tansah eling lan waspada(seberuntung-beruntungnya orang, lebih beruntung yang tetap ingat pada Tuhan YME dan waspada pada keadaan jaman).

            5. Cingkoro bolo-bolo upoto memegang tampeng dan gada

            Melambangkan bahwa hati manusia ada yang baik dan buruk dan penjaga alam gelap dan terang.

            6. Api

            Melambangkan simbol kebutuhan manusia yang mendasar, karena dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu memakai api(memasak).

            7. Kepala raksasa

            Melambangkan manusia dalam kehidupan sehari-hari sifat yang rakus, jahat, kejam, lalim, sadis, munafik,serakah, sombong, penipu, pembohong, penghasut seperti setan.

            8. Burung

            Melambangkan manusia harus membuat dunia dan alam semesta menjadi indah dalam kehidupan spiritual maupun material. Burung dilambangkan sebagai hewan yang indah dan membawa perdamaian(burung merpati).

            9. Banteng

            Melambangkan manusia harus kuat, lincah, ulet, tangguh, bergairah, dan semangat. Seperti kekuatan banteng yang kuat nan jantan.

            10. Kera

            Melambangkan manusia harus mampu memilih dan memilah antara baik-buruk, manis-pahit seperti kera yang pintar memilih buah yang baik(matang dan manis), sehingga diharapkan awake dhewe bener tur pener( kita bertindak yang baik dan tepat).

            11. Harimau

            Melambangkan manusia harus menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri(punya pendirian dan jati diri) sehingga harus mampu bertindak bijaksana dan mampu mengendalikan nafsu serta hati nurani untuk menuju yang lebih baik dan maju, sehingga bisa bermanfaat untuk diri sendiri, orang lain, dan alam semesta. Karena bila manusia tidak mampu menjadi pemimpin bagi diri sendiri dan tidak mampu mengendalikan diri sendiri akan berakibat fatal dan semua akan hancur musnah seperti halnya gunungan wayang yang bila diperlihatkan sisi sebaliknya berwarna merah menyala(terbakar).

            Itulah beberapa penjelasan mengenai arti simbolik pada gambaran gunungan wayang Yogyakarta. Semoga dapat menjadi informasi bagi para pembaca. B.A.P.

Leave a comment