Arti Gunungan Wayang Gapuran Yogyakarta

 

             Dalam pagelaran wayang kulit, gunungan wayang selalu menjadi ikon utama. Setiap memulai dan mengakhiri peristiwa, itulah saat gunungan wayang digunakan. Banyak yang bertanya, apa sih gunungan wayang itu, dan apa arti dari gambar-gambar yang ada di dalamnya. Mari, akan saya jelaskan.

            Disebut gunungan karena bentuknya seperti gunung dan mempunyai makna gegunungan atau tetunggul, yang berisi mitos sangkan paraning dumadi, yaitu asal mulanya hidup dan juga disebut Kayon. Selain menggambarkan pepohonan, kata kayon tersebut mempunyai arti kayun (bahasa Kawi) atau kehendak, dalam pengertian bahasa Arab yang mempunyai makna hidup. Pada umumnya, gunungan mempunyai dua macam bentuk, yaitu kayon laki-laki yang agak meruncing bentuknya dan kayon perempuan yang bagian bawahnya nampak lebih besar lebar (dalam bahasa Jawa: mblenduk, maksudnya seperti pantat perempuan). Continue reading

PERKEMBANGAN SENI BATIK NUSANTARA (oleh: Beda Aruna Pradana)

Batik ialah lukisan atau gambar pada mori yang dibuat dengan menggunakan alat bernama canting. Di Indonesia, batik dibuat di berbagai daerah, terutama di pulau Jawa. Di pulau jawa ini masih dibedakan lagi menjadi dua yaitu batik daerah pesisiran yang merupakan batik yang berasal dari daerah pinggiran pulau yang motifnya dipengaruhi oleh kebudayaan bangsa asing yang menetap, motifnya naturalis yang menggambarkan alam seperti binatang, tumbuhan, pegunungan, dan cuaca.  Dan batik Yogya-Solo yang motifnya tidak dipengaruhi oleh kebudayaan lain dan motifnya simbolik, jadi setiap gambar pada motif itu memiliki makna tersendiri.

Jawa Tengah merupakan pusat kegiatan pembatikan. Dibandingkan dengan pembatikan dari daerah lain, batik dari daerah Jawa Tengah lebih halus pembatikannya. Setiap daerah pembatikan mempunyai keunikan  dan ciri khas masing-masing, baik dari dalam ragam hias maupun tata warnanya. Namun demikian, dapat dilihat adanya persamaan maupun perbedaan antar batik berbagai daerah tersebut. Contoh batik daerah Indramayu dengan batik daerah Yogyakarta. Pada batik Indramayu tidak menggunakan cap untuk membatik seperti batik Yogyakarta yang menggunakan cap untuk membatik. Selain itu pada batik Indramayu, polanya tidak tetap sehingga tidak urut namun indah, pada batik Yogyakarta polanya tetap dan urut. Pada batik Yogyakarta memiliki ciri khas warna coklat dan warnanya yang kontras, sedangkan batik Indramayu memiliki ciri khas warna yang kurang kontras.

Motif batik bisa berbeda-beda di setiap wilayah dikarenakan pengaruh seni-seni budaya dari bangsa-bangsa asing yang menetap di Indonesia sebelum penjajahan bangsa Eropa. Bangsa-bangsa itu adalah bangsa Cina, Arab, Persia, India, dan lain-lain. Pada  pengaruh bangsa Cina bisa dilihat pada batik daerah Pekalongan dan Indramayu. Batik Pekalongan mempunyai jenis batik Encim yang dikenal dengan tata warna khas Cina, dan mengingatkan pada motif porselin-porselin Cina. Dan batik Indramayu ada ragam hias Simbolis Kebudayaan Cina yang bermotif burung Phoenix sebagai ciri khas seni rupa bangsa Cina. Continue reading

Makna Simbolis Warna Dan Motif Batik Tradisional Yogyakarta

Batik merupakan kesenian khas Indonesia yang sudah ada sejak berabad-abad yang lalu, sehingga kesenian batik sudah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia dan mengalami perkembangan motif atau pun warna karena pengaruh dari budaya setempat atau pengaruh dari kebudayaan bangsa lain yang berakulturasi dengan budaya Indonesia. Batik tradisional Yogyakarta merupakan batik (kain yang memiliki gambar atau pola tertentu) yang dibuat secara turun-temurun tanpa ada perubahan warna atau corak hanya untuk kalangan keluarga Kraton Yogyakarta yang memiliki arti filosofis tersendiri dalam warna dan corak batik tersebut. Continue reading