Mengenal Suara Tuhan

Mengenal Suara Tuhan

Trilogi pertama dari “Ia Anonim”

Oleh: Beda Aruna Pradana

 

Sekali mendengar suara bising, telinga ini langsung merintih kesakitan. Menggerus gendang telinga hingga menyakitkan saraf-saraf rapuh ini. Mengenal suara bising, menyiksaku hingga hari ini. Sehingga aku selalu menghujat kebisingan. Kebisingan yang diciptakan oleh manusia sendiri.

Awalnya aku juga menyukai suara tawa. Memang membuat hati menjadi nyaman, namun aku merasa menjauh dari diri sendiri. Tawa itu berlagak semu, hanya ada ketika kawanan orang tersebut bertemu. Mereka tertawa, menertawakan hal yang tidak aku pahami, bahkan aku merasa terasing oleh bahan tawaan. Continue reading